Senin, 01 Juli 2013

NETWORK OPERATING SYSTEM



A.     NETWORK OPERATING SYSTEM
Seperti halnya OS yang bertugas mengendalikan kerja komputer, NOS bertugas mengontrol dan mengendalikan jaringan. Biasanya NOS diinstal pada komputer server, tetapi adakalanya juga diinstal pada komputer client. Jika komputer kita nyalakan, OS masuk kedalam komputer dan menyalakannya, baru kemudian NOS masuk. Sejumlah OS seperti Windows NT sudah termasuk NOS dan memang dirancang untuk keperluan network, sehingga tidak perlu menginstal NOS lagi.

Ciri dari NOS biasanya memiliki feature-feature antara lain:
·         Tampilan pengendali yang menarik dan mudah dengan GUI.
·         Memiliki metoda penyimpanan data jaringan yang baik.

Beberapa tugas umum NOS adalah:
·         Administrasi: yaitu menambah, mengurangi dan mengelola user serta menyiapkan backup data.
·         Manajemen file: mengalokasikan dan mentransfer file kepada client yang membutuhkan.

Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
·         Microsoft MS-NET
·         Microsoft LAN Manager
·         Novell NetWare
·         Microsoft Windows NT Server
·         GNU/Linux
·         Banyan VINES
·         Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris
Network operating system (sistem operasi jaringan) dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannya yaitu sistem operasi client-server dan sistem operasi jaringan peer to peer.
Tipe Jaringan
Tipe jaringan  terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua
tipe jaringan yaitu client-server dan tipe jaringan peer to peer.
a.      Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai penyedia fasilitas untuk workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan dari jaringan client-server:
·         Kecepatan akses lebih tinggi karena penyedia fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani oleh tugas lain sebagai workstation.
·         Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengolah administrasi dan sistem keamanan jaringan.

Kelemahan dari jaringan client-server:
·         Biaya operasional relatif lebih mahal
·         Diperlukan adanya suatu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
·         Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

b.       Jaringan peer to peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan, maka server di tipe jaringan peer to peer di istilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server  murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

            Keunggulan dari jaringan peer to peer:
·         Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang di miliki seperti harddisk, drive, fax/modem, printer.
·         Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
Kelemahan dari jaringan peer to peer:
·         Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
·         Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

B.      Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori utama seperti di bawah ini:
1.      Topologi Star
Topologi star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.


Kelebihan :
·         Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
·         Tingkat keamanan termasuk tinggi.
·         Akses Kontrol terpusat.
·         Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
·         Paling fleksibel.

Kekurangan :
·         Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
·         Boros dalam pemakaian kabel.
·         HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
·         Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.

2.      Topologi Ring
Topologi ring adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

Kelebihan :
·         Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
·         Memiliki performa yang lebih baik ketimbang topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
·         Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.



Kekurangan :
·         Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
·         Lebih sulit untuk dikonfigurasi ketimbang Topologi bintang
·         Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur)
·         Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles

3.      Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 Ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kelebihan :
·         Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
·         Hemat kabel.
·         Layout kabel sederhana.
Kekurangan :
·         Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
·         Kepadatan pada jalur lalu lintas.
·         Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.
4.       Topologi Mesh
Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan.



Kelebihan :
·         Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
·         Memiliki sifat Robust.
·         Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan :
·         Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
·         Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

5.      Topologi Tree
Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Kelebihan  :
·         Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat.
Kekurangan :
·         Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif.
6.       Topologi Line
Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.
Kelebihan :
·         Hemat kabel
·         Tata letak kabel sederhana
·         Mudah dikembangkan
·         Tidak butuh kendali pusat
·         Penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan
Kekurangan :
·         Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
·         Kepadatan lalu lintas tinggi
·         Keamanan data kurang terjamin
·         Kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah
·         Diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.

C.       Network Service Dan Arsitektur Komunikasi Data
1.          Network service
Jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang terhubung yang mana terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya seperti: kabel, switch, HUB, router, dll yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Jenis Network Service Terdapat empat jenis network service:
a.       User management
Terdiri dari berbagai macam layanan, dari pembuatan user name dan password sampai dengan alokasi hak rights, privileges, dan access.Sebagai contoh, jika terdapat seorang karyawan baru, maka network administrator perlu membuatkan sebuah akun baru (dengan hak akses yang telah ditentukan) untuk dapat mengakses jaringan.

b.       Email 
Merupakan salah satu tipe network service yang mungkin telah seringkali Anda gunakan. Dengan menggunakan layanan email, Anda dapat berkomunikasi – berkirim pesan dengan pengguna jaringan lainnya secara mudah
c.       Shared printing
Akan memungkinkan Anda untuk berbagi penggunaan printer pada jaringan, sehingga semua pengguna jaringan memiliki akses pada printer yang sama.
d.      System administration
Merupakan  kemampuan untuk mengontrol semua workstation dari sebuah lokasi pusat. Tanggung jawab system administration dipegang oleh seseorang yang memiliki predikat sebagai network administrator.

2.         Arsitektur Komunikasi Data
Arsitektur komunikasi komputer adalah merupakan suatu penetapan terhadap elemen-elemen, fungsi-fungsi dari setiap elemen dan hubungan antar elemen yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi data. Elemen dalam suatu arsitektur komunikasi data dapat dilakukan pertukaran atau perbaikan tetapi tanpa harus menukar elemen-elemen yang lain. Contohnya, komunikasi antar dua komputer yang memerlukan tiga elemen; software aplikasi, komputer atau interface dan kabel.

MODEL REFERENSI KOMUNIKASI DATA
Ada 2 model referensi yang bisa dipakai dalam membangun jaringan computer, yaitu Model TCP/IP(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) Layer dan Model OSI (Open System Interconnection) Layer.

1.      OSI Model
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI  mempunyai  7 layer yaitu:
a.      Application
Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI,  seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna.
b.       Presentation
Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. Fungsi layer ini adalah translasi dari berbagai tipe pada syntax system.)
c.       Session
Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
d.       Transport
Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling). Layer ini merupakan pusat dari mode OSI .
e.       Network
Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3. Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. Tugas utama dari layer ini adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu jaringan network lain.
f.         Data Link
Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang  disebut frame.
g.       Physical
Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI, berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan.



2.      TCP/IP Model
TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: Application, Transport, Internet, Network Access & Physical. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas. TCP/IP model merupakan pemodelan dengan menggunakan protocol model, pada model ini dijelaskan apa saja yang terjadi pada tiap lapisan protocol. TCP/IP memilki 5 layer yaitu:
a.   Application Layer
Layer dalam TCP/IP adalah kombinasi lapisan-lapisan session, presentation dan application pada OSI yang menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda.
b.      Transport Layer
Berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless.
c.       Internet Layer
Pada layer ini segment dienkapsulasi menjadi paket dan kemudian dibungkus dengan alamat logikal IP. Internet layer juga terjadi penentuan jalur terbaik untuk menuju destination. Berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
d.       Network Access Layer
Paket yang masuk ke layer ini dienkapsulasi lagi dengan alamat fisik (physicel address) MAC address, dan kemudian di-encode kedalam media dan ditransmisikan menuju destination. Berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM). Melaksanakan dua fungsi terpisah dan dibagi lagi menjadi 2 sub-layer :
e.        Layer Physical
Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua standar dan proprietary protokol lain. Pada lapisan ini ditentukan karakteristik media transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana sistem pengiriman data ke device yang terhubung ke network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar