A. CLOUD
COMPUTING ( KOMPUTASI AWAN )
Pengertian Cloud Computing (komputasi awan)
Cloud computing pada dasarnya adalah
menggunakan Internet-based service untuk men-support business process.
Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di
dunia TI digunakan
untuk menggambarkan jaringan internet
(internet cloud). Cloud computing
adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (“komputasi”) dan
pengembangan berbasis internet (“awan”).
Cloud Computing secara sederhana
adalah layanan teknologi
informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh
pelanggannya melalui jaringan internet.
Komputasi
awan adalah suatu
konsep umum yang
mencakup SaaS, Web
2.0, dan tren teknologi
terbaru lain yang
dikenal luas, dengan tema
umum berupa ketergantungan terhadap internet
untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Layanan cloud computing diantaranya :
1. Software as
a Service (SaaS)
2. Platform as
a Service (PaaS)
3. Infrastructure
as a Service (IaaS)
Ada 5
karakteristik cloud computing ideal
diantaranya:
1. On-Demand
Self-Services (swalayan)
2. Broad
Network Access (akses pita lebar)
3. Resource
Pooling (sumber daya terkelompok)
4. Rapid
Elasticity (elastis)
5. Measured
Service (layanan yang terukur)
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Terdapat 6 keuntungan/manfaat dari penggunaan Cloud
Computing:
1.
Reduced Cost
Penggunaan teknologi cloud menghemat
biaya dan lebih
efisien dikarenakan
menggunakan anggaran yang
rendah untuk sumber
daya dari sebuah
organisasi dan juga membantu dalam
menekan biaya operasi
yang dikeluarkan oleh
sebuah organisasidalam rangka meningkatkan reability dan kritikan sistem
yang dibangun.
2.
Increased
Storage
Sebuah Organisasi
yang menggunakan Teknologi
Cloud Computing dapat
menyimpan data lebih banyak dibandingkan pada private computer.
3.
Highly
Automated
Seorang developer tidak perlu khawatir terhadap software agar tetap up to
date.
4.
Flexibility
Cloud computing
menawarkan lebih banyak
lagi flexsibilitas dari
metode
computing yang
lama dan dengan
mudah dapat berorientasi
pada profit dan perkembangan yang cepat berubah.
5.
More
Mobility
Organisasi yang mempunyai pegawai/pengguna dapat
mengakses informasi dimanapun
mereka berada. Cloud dapat membuat manajemen dan operasional lebih gampang
karena sistem pribadi atau
organisasi yang terkoneksi
dalam satu cloud sehingga dapat dengan mudah untuk
memonitor dan mengaturnya.
6.
Allows IT to
Shift Focus
Sebuah organisasi
tidak perlu lagi
mengkhawatirkan server yang
harus di update dan isucomputing
lainnya
Kekurangan dari penggunaan cloud computing
1.
Sistem ini
memerlukan koneksi internet yang konstan,
bila Anda tidak memiliki
koneksi
internet tentu saja itu merupakan hal yang mustahil bagi Anda yang ingin
menggunkan sistem tersebut.
2.
Sistem cloud
computing juga tidak
dapat bekerja dengan
koneksi internet yang
lambat. Sebuah koneksi
internet yana lambat
seperti layanan dial-up, dapat membuat cloud
computing menjadi kurang
bagus dan hampir mustahil
untuk dilakukan. Applikasi webbase
memerlukan banyak bandwith
untuk menjalankannya.
3.
Dapat
melambat, karena proses pengiriman informasi sebuah program dari interface ke
pusat apalagi di lakukannya di cloud bisa saja mendapatkan beberapa gangguan.
4.
Privacy, data
yang kita masukkan
ke provider mungkin
bisa terbaca oleh perusahaan lain tanpa sepengetahuan
kita.
5.
Data Ownership,
adanya kemungkinan hilangnya
kepimilikan data yang
kita masukkan ke provider.
B.
DISKLESS
SYSTEM COMPUTER
Pengertian diskless adalah
mengizinkan client yang tidak dilengkapi dengan media penyimpan seperti
harddisk, disket, CDROM dan sebagainya untuk dapat mengaktifkan system operasi
dalam hal ini adalah Linux.
Proses diskless akan membantu
komputer client untuk dapat mengaktifkan system operasi tersebut dengan
mengesekusi file kernel di sisi komputer client. Setelah proses diskless
selesai, dilanjutkan akses melalui jaringan untuk mengeksekusi X-Server di sisi
komputer client, sehingga komputer client dapat mengakses aplikasi
diskless.
Cara Kerja Diskless
Bila suatu PC akan dihubungkan ke suatu jaringan
(network) maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
1.
Memiliki
Network Card
2.
Memiliki
identitas (dalam hal ini nomor IP)
3.
Operating
System Image
4.
Filesystem
yang bekerja
Untuk mempermudah istilah maka
beberapa singkatan akan dipergunakan:
WS
= Work Station
SV
= Server
HWA
= Hardware Address
IPA
= IP Address
NA
= Network Address
BC
= Broadcast Address
SN
= SubNet
Jaringan Diskless
Jaringan diskless adalah sebuah
jaringan yang menggunakan satu server atau lebih untuk melayani workstation
untuk melakukan komputasi di mana umumnya mereka berspesifikasi rendah dan
tidak mempunyai tempat penyimpanan (disk). Semua proses yang dijalankan oleh
workstation dikerjakan oleh server diskless,workstation hanya menampilkan hasil
(terminal).
Cara ini dilakukan untuk
memanfaatkan mesin-mesin lama berspesifikasi rendah yang dapat digunakan untuk
mengakses server diskless yang berspesifikasi tinggi sehingga diharapkan
masingmasing workstation tersebut dapat melakukan komputasi setara dengan
server.
Cara Kerja Jaringan Diskless
1. Booting
melalui Jaringan
2. Teori Sistem
Diskless
Penggunaan
Diskless
Dilihat dari cara kerjanya, sistem
ini cocok untuk mereka yang memiliki dua komputer atau lebih. Dengan kata lain,
sangat banyak banyak institusi yang bisa memanfaatkan teknologi diskless, misalnya :
a.
Diskless untuk warung Internet
Aplikasi
yang tidak kalah menarik adalah untuk warung Internet. Investasi yang jauh
lebih murah dibandingkan dengan investasi warnet biasa, dengan bermodalkan
komputer lama, seperti pentium I di sisi client
yang tidak dilengkapi dengan media penyimpanan seperti hardisk.
b. Diskless untuk rental komputer
Selain
warnet, diskless dapat
diterapkan untuk penyewaan komputer untuk pengetikan naskah dan mencetak di
sekitar kampus ataupun sekolah. Jarang pelajar yang memiliki komputer pribadi,
sehingga memungkinkan mereka untuk menyewa komputer untuk menyelesaikan
tugas-tugas
c.
dll